Apa lagi yang membuatku seperti ini.
Ketika Aphrodite datang dan menyapa
Menubrukku dengan segenggam cinta yang pernah kukenal
Membuatku terpuruk, gusar dengan rasa ini
Apakah pernah kau rasakan yang seperti ini?
Layaknya anak kecil yang meminta sebutir permen rasa apel kepada Ibunya
Atau seorang pujangga yang seketika menemukan kata puitis yang telah ditunggunya selama berhari-hari.
Apakah itu yang dinamakan cinta oh dewi Venus?
Saat ia kembali mengambil porsi waktu dan ruang di fikirianmu
ketika setiap pesan yang masuk dan kau berharap itu dari dirinya
Aku mohon Venus, jangan biarkan seperti ini
karena aku tak pantas untuk dicinta.

Dimas adalah seorang blogger, penulis, dan motivator tunanetra kelahiran kota Jakarta yang bertepatan dengan perayaan Hari Pramuka tahun 1988. Lulusan program S1 Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia ini berkarir sebagai seorang PNS Peneliti di Pusat Riset Pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Saat ini Dimas sedang menyelesaikan kuliah Master of Education di The University of Adelaide, Australia.
Emang cinta itu apa, dim?
nah itu dia. maka dipertanyakan dalam tulisan ini. tanya yang tak perlu dijawab karena memang tak perlu. itu saja.
Lalu, apa gunanya bertanya jika tidak memerlukan jawaban?
Itulah fungsi ruang dialegtika. Karena terkadang manusia hanya perlu bertanya, tak butuh jawaban. Terkadang juga hanya perlu berkisah, tak perlu tanggapan. hanya ingin didengarkan, tak hrus dihakimi.
Good poin. 🙂
Dim, saya ijin share tulisan ini, ya? Boleh?
silakan mbak. semua yang sdh diranah publik seperti ini bebas untuk dibagikan jika bermanfaat 🙂