Aku tahu cinta itu bodoh. Sebodoh hati yang tulus mencinta seorang kekasih. Tak pernah jera tuk mencinta meski terkadang cinta itu tak seindah permata. Bahkan tuk berfikir agar berpindah ke lain hati pun serasa tak sanggup.

Cinta itu memang bodoh. Layaknya si burung pungguk yang berharap mampu menyentuh wajah sang bulan. Karena ia terlalu cantik tuk menyambut cinta si burung pungguk meski cinta itu lebih besar dari matahari.

Cinta itu memang bodoh dan menyiksa.. Namun siksaan itu terkadang terasa amat manis. Menghujam kalbu di kala ia pergi, sekaligus meninggalkan memori yang teramat indah. Bodoh memang, tapi terbuktilah kata pujangga bahwa cinta itu adalah siksaan yang manis.

Bodoh aku yang telah jatuh cinta kepada dirimu. Tak mengacuhkan sedalam apa luka yang pernah kau buat. Merobek asa ketika cinta mulai mengalir jauh ke lubuk hati. Aku memang bodoh.. Karena mencinta dirimu, kesalahan yang membuatku tak sesalkan lara.