Belanja 10% Lebih Murah di Australia dengan Tax Refund

Jakarta – Mungkin kamu tak percaya dengan judul tulisan kali ini. Sebab Australia memang tidak seperti Singapura yang terkenal dengan surga belanja. Di Australia dapat dikatakan harga barang memang jauh lebih mahal apabila dikonversi dalam rupiah. Termasuk untuk barang-barang elektronik, harganya dapat dikatakan sama dengan di Harco atau Glodok. Maksud dari lebih murah 10% ini adalah hak kita untuk mendapat refund 10% dari total barang yang dibeli ketika akan kembali ke negara asal. Mekanisme ini disebut Tourist Refund Scheme, atau di negara lain biasa disebut Tax Refund, yang nampaknya akan sangat bermanfaat terutama bagi kamu yang sedang study di Australia.

Tiap barang yang dijual di Australia biasanya sudah termasuk 10% GST atau Goods and Services Tax (pajak barang dan jasa). Pajak ini wajib dibayar oleh warga negara Australia. Sedangkan bagi pelancong atau bukan penduduk tetap Australia, berhak untuk mengklaim sejumlah pajak yang ikut dibayarkan ketika berbelanja saat akan kembali ke negara asal. Misal kamu membeli satu unit laptop seharga AUD700 di salah satu retail di Australia. Ketika akan kembali ke negara asal, kamu dapat mengajukan klaim TRS saat berada di airport. Apabila disetujui oleh petugas, maka kamu akan menerima 10% dari AUD700 atau sekitar AUD70. Lumayan kan? Oleh karena itu aku katakan belanja lebih murah 10% :D.

Ada beberapa syarat atau ketentuan kamu dapat klaim Tax Refund ketika berada di Australia:

  1. Kamu bukan warga negara Australia dan bukan penduduk tetap di negara tersebut.
  2. Pembelian minimal AUD300 atau akumulasi jumlah tersebut. Maksudnya, kamu dapat klaim tax refund dari satu barang dengan harga minimal tersebut, atau beberapa barang yang dibeli pada toko yang sama sehingga total pembelian minimal AUD300.
  3. Simpan baik-baik struk pembelian yang biasanya sudah tercantum juga tax invoices di dalamnya. Tanpa ada bukti ini, kamu tak akan dapat mengajukan Tax Refund.
  4. Membawa struk, barang yang dibeli, beserta kemasan asli ketika akan mengajukan klaim di airport. Ini berarti kamu perlu membawa barang yang ingin diklaim tax refund ke atas kabin. Sebab counter untuk proses ini berada di ruang tunggu keberangkatan, atau setelah proses check in dan pemeriksaan imigrasi.
  5. Barang yang ingin diklaim bukan benda yang terlarang untuk dibawa ke atas kabin seperti benda cair, gel, atau aerosol. Tapi sebaiknya bertanya ke bagian Customs and Border Protection (imigrasi) apakah dapat klaim benda yang setelah diklaim langsung dimasukkan ke bagasi.
  6. Barang tidak dibeli lebih dari 60 hari sebelum hari keberangkatan keluar dari Australia. Tapi ini juga agak tentatif, sebab aku punya pengalaman yang akan diceritakan di penghujung tulisan.
  7. Barang yang dapat diklaim bersifat tidak habis atau berkurang ketika dikonsumsi. Jadi produk makanan, voucher hotel, atau sewa kendaraan selama berada di Australia tidak dapat diklaim Tax Refund.

Agar lebih jelas mengenai langkah-langkah melakukan klaim, aku akan share pengalamanku sendiri. Ketika di Adelaide, aku beli iPhone 4s bekas dari situs jual-beli gumtree.com.au, mirip dengan kaskus.co.id di Indonesia. Aku beli dari Amber, orang Australia yang menjual iPhone miliknya seharga AUD300, harga pasaran iPhone 4s bekas di situs tersebut. Sebetulnya, bukan hanya karena harganya lebih miring dari iPhone bekas sejenis di Indonesia, tapi Amber mengatakan pada komunikasi kami via sms bahwa iPhone miliknya adalah brand new, alias masih tersegel dalam box originalnya, dan dilengkapi dengan receipt atau struk pembelian. Jelas aku tak menyiakan kesempatan itu, lalu COD pada satu malam awal bulan Oktober di lobi apartemenku. Tiga lembar AUD100 berpindah tangan ke Amber, dan aku mendapatkan box iPhone 4s yang masih tersegel.

Kata Amber, ia barumembeli iPhone 4s pada bulan Juli 2013, terbukti dari receipt yang aku terima. Lalu, iPhone tersebut stolen atau dicuri dan dia mengklaim pengganti dari mekanisme asuransi. Sembari menunggu replacement, ia membeli Samsung S3, dan ketika iPhone tiba, dia memutuskan untuk menjual iPhonenya. Wal-hasil, kini iPhone itu berpindah tangan padaku, terdaftar first aktivation 1 October 2013, dan receipt yang menunjukkan harga ketika baru dibeli yaitu AUD667.

Berdasar informasi dari teman, aku berniat untuk tax refund iPhone tersebut ketika akan kembali ke Indonesia. Lumayan jika dapat AUD60 dari harga asli iPhone tersebut. Meski ada teman dari Mongolia yang mengatakan bahwa benda yang dibeli lewat dari 60 hari tak dapat diklaim tax refund, aku tetap akan mencobanya.

Aku mempersiapkan iPhone beserta box kemasan yang di dalamnya diselipkan receipt pembelian punya Amber. Karena ukurannya tak seberapa, jadi tak masalah masuk di dalam tas. Setelah melewati proses check in dan pemeriksaan imigrasi, aku menunggu di departure launch. Salah satu teman dari Kamboja yang juga ingin tax refund membantu untuk bersama menuju ke counter tax refund yang ada di sana. Di loket, aku hanya diminta untuk menyerahkan paspor, box Iphone, receipt pembelian, dan kartu debet National Australia Bank (NAB) sebagai rekening yang dibuat pada awal masa study. Menunggu beberapa saat, proses selesai dan petugas counter memberikan bukti Tax Refund yang diklip bersama dengan receipt pembelian.

Alhamdulillah, proses tax refund berhasil. Menariknya, ini didapat dari gadget yang kubeli “bekas”, dan tanggal pembelian yang sesungguhnya sudah lebih dari 60 hari dari saat aku klaim tax refund. Oia, dana refund itu ternyata tidak langsung masuk ke rekeningku di NAB. Tercatat baru masuk setelah tiga hari aku sampai di Indonesia. Jadi buat yang tidak memiliki rekening bank di Australia, dapat pula menggunakan kartu kredit atau debet lainnya. Namun untuk refund secara cash, aku agak kurang tahu.

Sedikit tips khususnya buat kamu yang sedang study di Australia dengan dana scholarship. Apabila ingin ada sedikit kenang-kenangan dari Australia, belilah gadget. Boleh yang baru atau bekas dengan mencarinya di Gumtree. Sebab harga gadget di Indonesia atau Australia sebetulnya sama saja, tergantung kurs dolar berlaku. Lalu ukuran yang relatif mudah dibawa, tak menyulitkan ketika di kabin. Keuntungannya, kamu dapat tax refund 10% dari total harga gadget tersebut, lumayan kan jadi agak lebih miring? Lagipula uang yang kamu dapat itu dari pemerintah Australia, dipakai saja. hehe. Ok, jika ada pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar ya.(DPM)

3 Comments

  1. mba klu bli di duty free di airport sydney lbh mahal/ lbh murah di banding bli di counter iphone di luar airport? klu sy bli iphone di heinemann duty free sydney sy perlu klaim TRS ga? brp lama proses klaim TRS ? krn sy takut ga kburu wktnya utk naik ke pesawat.. klu di refund tax nya bs ga ke debit / card dr indo? misal dr bank BCA. sori tny nya banyak spy jelas.. trims

  2. sepertinya jika beli di duty free tidak dapat tax refund. karena itu kan sudah bebas pajak ya.

  3. Tapi tax refund di aussy ada kerja sama dengan bea cukai indonesia

    Sampai di indonesia ya kena pajak lagi sama aja….

    Apalg kemasan dan invoice kita pegang

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending DPM