Beli iPhone dari Malaikat Lewat

Adelaide – Tepat dua pekan lagi menghitung mundur untuk kembali berada di atas pesawat Malaysia Airlines lalu terbang ke Kuala Lumpur, dan putar balik untuk mendarat di Jakarta. Hari-hari terakhir di kota yang menyenangkan ini adalah yang paling hectic karena harus submit policy paper dan juga action plan untuk diaplikasikan di Indonesia nanti. Just wish me luck guys. Tapi masih ingin berbagi cerita dan hikmah ketika beli iPhone di sini.

Yup, setelah bertahun-tahun melampaui zaman Jahilliyah dengan telepon genggam keluaran periode megalitikum, Alhamdulillah awal bulan Oktober lalu berhasil memiliki sebuah iPhone 4s baru tapi bekas. Kok baru tapi bekas? Hmm, memang agak complicated dan panjang ceritanya bagaimana dapat memiliki iPhone ini. Namun dari sini aku kembali merasakan bahwa Allah benar-benar ada. Dia mungkin tak selalu memberikan apa yang kita inginkan, tapi pasti memberikan yang dibutuhkan.

Ceritanya selama mengikuti program ALA Fellowship Gender and Disability di Flinders University, kami mendapat allowance yang Alhamdulillah cukup. Sudah terfikir buat beli iPhone dari sini yang dengar-dengar 20 September meluncur iPhone tipe terbaru, yaitu iPhone 5s. Ada beberapa alasan mengapa perlu beli iPhone. Pertama, karena aksesibilitas pada iPhone sudah paten dengan semua fitur yang disediakan. Banyak teman-teman yang memiliki impairment mengatakan bahwa iPhone sangat helpful dan accessible. Akan bisa akses beberapa social media seperti Whats App dan BBM yang dulu Cuma sebatas lelucon bagi pengguna screen reader. Selain itu, Australia juga jadi satu dari beberapa negara pertama yang launching iPhone seri terbaru. Jadi berpeluang punya iPhone dimana kebanyakan orang di Indonesia mungkin baru dapat beli tiga atau empat bulan kemudian.

Ketika sampai di Adelaide tanggal 1 September, iPhone terbaru yang masih dijual versi 5. Teman menyarankan untuk menunda dulu hingga yang versi terbaru 5s keluar. Tepat tanggal 20 September, iPhone 5s diluncurkan dan Australia jadi negara pertama dikarenakan perbedaan waktu yang menjual iPhone. Aku tak berminat untuk ikut mengantri dan segera beli di hari itu. Padahal di Rundle Mall yang dekat dengan apartemen ada Apple Store siap menanti. Waktu cek harga di Apple Store online, tak kurang dari AUD1000 untuk harga satu unit iPhone 5s plus case free shipping. Aku masih menimbang-menimbang untuk langsung beli via online, dan kebetulan pertimbangan itu didukung pula oleh kabar sold out iPhone di hari pertama, sehingga baru di bulan Oktober barang dikirim.

Baca juga:  Bawa Laptop Berwindows Bajakan ke Luar Negri?

Iseng, aku masuk ke situs semacam Kaskus di Indonesia yang beralamat di www.gumtree.com.au. Di Gumtree, kita bisa cari atau menawarkan sesuatu yang canggihnya dapat disortir berdasar lokasi hingga sangat spesifik. Bagi pengguna screen reader pun cukup akses, dan ini jadi masukan buat Kaskus. Well, eksplorasi sedikit, ternyata harga pasaran buat iPhone 4 sekitar AUD200, 4s AUD300, dan yang seri 5 masih sekitar AUD600 lebih. Catatan, itu semua iPhone bekas yang rata-rata pemaikaian lebihd ari satu tahun. Memang harganya jauh miring, tapi ada kekhawatiran juga sebab iPhone itu barang ringkih yang sulit buat diperbaiki jika terjadi kerusakan.

Menemukan beberapa iPhone bekas yang harganya kira-kira cocok kemudian dilanjut dengan menghubungi langsung penjual via message atau sms. Mungkin karena masih ada keengganan karena sudah pernah dipakai lebih dari satu tahun yang berarti juga masa garansi berakhir, aku menawar hingga AUD240. Wal-hasil tak ada yang ingin melepas dengan harga serendahi tu. Lantas, aku buat iklan WTB alias want to buy dengan tujuan mencari iPhone 4s bekas harga AUD300. Oia, membuat iklan ini gratis tapi ada level-levelnya juga seperti model Toko Bagus. Jika ingin iklan dapat posisi lebih baik, dapat membayar beberapa dolar. Namun yang menarik, di Gumtree sepertinya tak ada spam seperti di Kaskus.

Mungkin karena memang merasa tak terlalu mendesak, setelah iklan dibuat, lantas tinggalkan begitu saja. Ada beberapa yang kirim sms menawari iPhone 4s bekas harga AUD300, tapi pemakaian lebih dari satu tahun itu yang mengganjal. Baru pada satu siang di penghubung bulan September, ketika sedang kuliah di kelas, ada sms yang intinya menawarkan iPhone 4s baru, masih dalam box segel, harga AUD300. Karena sedang di kelas aku langsung reply sms “Indeed, I’m interested, but hold on, I’m in class at the moment”. Singkat cerita, tak pikir panjang aku langsung buat deal via sms dan janjian buat COD di lobi apartemen. Kebetulan Amber, nama pemilik iPhone, kerja di daerah Adelaide CBD dan baru bisa ketemu sekitar jam 9 malam.

Baca juga:  Makan Daging Berlauk Nasi

Padahal, pada malam sebelumnya, sudah sempat isi form order online iPhone 5s di Apple Store dengan total pemesanan AUD1000. Ketika isi data nomor debit card dan security number, selintas berfikir kembali dan merasa tak tega pakai uang AUD1000 untuk barang sekecil dan setipis iPhone 5s. Kembali terfikir juga bahwa uang tersebut akan dapat lebih bermanfaat jika dikasih ke ibu buat beli mesin cuci atau apapun yang menyenangkan beliau. Terfikir juga keadaan di negara sendiri yang masih banyak orang hidup di bawah garis kemiskinan dan egois rasanya jika hanya memenuhi kenikmatan pribadi. Mungkin alasan agak sok idalis, tapi it did happen to me.

Selain itu, aku juga berfikir bahwa ketika memiliki iPhone 5s, maka godaan akan cenderung untuk membanggakan diri sebagai sedikit dari orang pertama di Indonesia yang punya gadget keluaran Apple tersebut, bukan pada kebutuhan yang esensial untuk memilikinya. Meski “jeroan” dari iPhone 5s tak diragukan lagi kehebatannya, tapi buat aku iPhone 4s sudah cukup dari segi kegunaan sebab sudah ada Siri dan juga Facetime. Paling iPhone akan lebih dipakai buat dapat akses BBM, WA, foursquare, dan juga foto-foto.

Alhamdulillah, klik pamungkas yang dapat membuat AUD1000 raib begitu saja untuk benda setipis dan seringan iPhone 5s tak terjadi, dan aku masih dapat mengendalikan diri untuk tak tergoda nafsu pamer yang berlebihan. Allah benar-benar ada dan memberikan apa yang sesuai dengan kebutuhan hamba-Nya, bukan apa yang selalu diinginkan.

Ketika aku tanya ke Amber alasan dia menjual iPhone yang benar-benar masih baru dan original tersebut, satu alasan lagi yang membuatku tak dapat untuk tidak bersyukur pada Allah. Ternyata, dia membeli iPhone di bulan Juli 2013, tak lama iPhone itu hilang dan dia claim replacement dari Apple. Karena proses cukup lama, ia membeli Samsung S3. Ketika replacement datang dan merasa tak membutuhkan lagi iPhone, dia berniat untuk menjualnya, dan Alhamdulillah niat itu sampai ke aku.

Baca juga:  12 Weeks with Gender and Disability in Adelaide

Tambahanl agi, karena masih baru dari dalam box segel, dan aku jadi orang pertama yang aktivasi iPhone tersebut, jadi masa garansi berlaku dari Oktober 2013 hingga Oktober di tahun berikutnya yang dengan kata lain satu tahun penuh. Selain itu, Amber pun memberikan receipt pembelian dan itu dapat jadi bukti buat claim tax refund di bandara ketika mau pulang ke Indonesia. Karena harga aslinya tertulis AUD670, maka tax refund 10% yaitu sekitar AUD60. Jadi, praktis harga iPhone 4s bekas tapi baru yang di tangan aku saat ini AUD240. Subhanallah, Allah memang tahu apa yang diperlukan hamba-hamba-Nya. Aku seperti membeli iPhone dari malaikat yang kebetulan sedang lewat di kota Adelaide.

Mungkin ada di antara para pembaca blog aku yang pernah mengalami hal serupa. Sesuatu yang di luar nalar dan pengharapan manusia, tapi itu terjadi. Mungkin bukan hal terbaik yang kita harapkan, tapi terbaik bagi Allah, dan jika difikir-fikir lagi, terbaik pula untuk kita. Namun satu hal yang perlu kita yakini. Allah itu ada, Dia maha tahu, dan niat baik akan selalu diberi jalan.(DPM)

8 Comments

  1. cieee yang punya Iphone baru..sekarang bisa whatsapan sama Dimas, secepatnya nanti masuk ke grup Whatsap Dejavu dan FIm 14 C ya Dimas kalau sudah diaktifkan whatsapnya. hehehe

  2. Keren sekali mas dimas.. hehe.. yang dipake di BN kemaren ternyata masih anget toh iPhonenya..

  3. ciee iPhone baru. selamat mas. ulas dong gimana aksesibilitasnya 🙂

  4. waaah rezeki yaaa… saya pengen beliin hape bagus buat mama, belum kecapaian juga. moga segera bertemu 'malaikat'

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending DPM