Tangerang – Saya belajar kehidupan dari pengalaman dan orang-orang sekitar. Selain dari keluarga, sering kali pembelajaran itu malah didapat dari orang-orang dekat yang “curhat” dan minta untuk didengarkan kisahnya. Satu hal yang selalu saya katakan ke mereka yang berkenan untuk berbagi bahwa hidup itu memang susah, tapi jangan dibuat susah lagi.
Jika mau objektif, sebetulnya hidup manusia di bumi ini memang susah. Bagaimana tidak, dulu kakek dan nenek moyang kita sudah enak-enak hidup di surga, lantas diturunkan ke bumi untuk jadi khalifah di atas muka bumi dan mengalami segala macam cobaan hidup. Namun sebagai manusia yang mengenal Tuhan, tentu itu sudah direncanakan Tuhan dan bukan hak kita untuk protes. Namun paling tidak, kita sadar bahwa susah hidup di dunia bukan sesuatu yang istimewa karena tiap orang pasti merasakan, meski dengan porsi dan sudut pandang yang berbeda-beda.
Hidup ini akan jadi lebih susah menurut saya karena dua hal. Pertama, ekspektasi atau harapan yang di luar kemampuan. Manusia memang harus punya mimpi dan cita-cita. Kita semua perlu menggantungkan cita-cita setinggi bintang di langit, kata Presiden Soekarno. Namun mimpi yang terlampau jauh dari realita, terkadang akan membebani hidup dan membuat hidup itu sendiri terasa lebih sulit dari seharusnya.
Namun kita pun harus tetap yakin bahwa ada kekuatan yang jauh lebih besar di luar kuasa manusia, yaitu kuasa Tuhan. Sebesar apapun masalah kita, ada Tuhan yang Mahabesar. Sesulit apapun kesulitan ekonomi kita, ada Tuhan yang Mahakaya. Kita perlu untuk selalu berharap dan minta ke Tuhan, karena Dia Mahapengasih. Meski begitu, manusia juga perlu ikhtiar dan berusaha, maka dari itu cita-cita kita pun setidaknya harus terukur dan tak jauh dari jangkauan kapasitas kita.
Kedua, hidup ini akan terasa sulit ketika kamu dan saya tak dapat bersyukur. Bersyukur beda dengan pasrah atau putus asa. Bersyukur adalah menerima segala keputasan dan hasil yang ditentukan oleh Tuhan atas sebelumnya ada usaha maksimal dari kita. Segala sesuatu yang disyukuri maka akan terasa lebih ringan. Kita sadar bahwa manusia hanya butiran debu di lautan pasir pantai.Jika bukan karena karunia dan kemurah hatiaan Tuhan, maka kita bukan apa-apa dan tak akan terlahir di dunia. Bahwa diberi kesempatan untuk hidup di dunia saja sudah sebuah anugerah yang luar biasa, jadi naif sekali jika kita tak bersyukur atas apa yang kemudian diterima dalam hidup.
Nah, menurut saya satu kunci agar hidup yang sudah susah ini tidak dibuat makin susah lagi. Jangan pernah melakukan hal-hal yang tidak perlu atau di luar tujuan dasar kita sebagai manusia. Tidak perlu ini biasanya yang menyangkut urusan orang lain yang tak perlu kita campuri, keinginan akan sesuatu yang melebihi kebutuhan kita, atau kekhawatiran berlebihan pada sesuatu yang tak akan terjadi. Semoga kita selalu jadi insan-insan yang bersyukur dan positif. (DPM)