Dimas P. Muharam
Navigation Menu
  • HOME
  • About Me
  • Contact me
  • Blog
  • Karya
  • Portfolio
  • Podcast
Home » Karya

Karya

Menjadikan Huruf Braille Naik Kelas di Era Digital

Posted by Dimas P. Muharam on 5:26 pm in essay | 0 comments

“Apa benar bahwa huruf Braille akan punah di era digital ini?” Desrupsi menjangkau ke banyak hal di era digital. Orang yang dulu berbelanja di pasar dan toko, kini cukup melalui sentuhan jari di layar smartphone dan barang akan diantar ke rumah oleh kurir dari e-commerce terpercaya. Hal serupa terjadi di literasi. Dulu orang berpenglihatan menulis dan membaca di kertas, kini semuanya dilakukan dalaam format digital dan buku elektronik. Tak ayal perubahan pun terjadi di orang dengan hambatan penglihatan atau disabilitas netra. Jika...

read more

Abstraksi Cinta 14

Posted by Dimas P. Muharam on 12:37 pm in Sastra | 0 comments

Hujan buatku adalah sesuatu yang mengagumkan. Dia mampu membuat orang terdiam, terhenyak di tempatnya, hanya untuk mengamati rinai hujan yang membasahi bumi, mendengarkan rintik yang menubruk atap, atau mencium aroma hujan yang menenangkan. Hujan juga mampu menjawab banyak pertanyaan, dalam diam, saat rintik yang mengalun menjadi harmoni, tanpa perlu banyak kata, tanpa perlu menggurui. Hujan juga mampu membuat tiap orang, dari anak hingga tua, merasa gembira meski pakaiannya basah kuyup.Buatku kamu adalah hujan untukku. Lembut saat...

read more

Abstraksi Cinta 13

Posted by Dimas P. Muharam on 9:47 am in Sastra | 2 comments

Malam ini kembali aku ingin menulis. Memasuki dunia yang sepenuhnya kumiliki, dan sepenuhnya aku menguasai hidup di dalamnya. Dunia dimana kita diberi cukup waktu untuk berfikir, lalu menghapus, mengedit, copy paste, atau menekan tombol undo. Sesuatu yang di dunia nyata hampir mustahil terjadi. Di sini dengan menulis aku dapat bicara denganmu. Tanpa harus gugup, menelan kembali kata yang sudah berada di ujung lidah, atau lebih memilih diam dan menikmati tiap detik yang terlewat di dekatmu. Di sini aku dapat menjadi orang yang paling perasa,...

read more

Abstraksi Cinta 12

Posted by Dimas P. Muharam on 6:43 am in Sastra | 0 comments

Ada yang mengatakan bahwa cinta tak dapat dipaksakan. Ada pula yang berpendapat bahwa cinta tak harus memiliki. Apakah itu hukum yang harus dipatuhi semua orang yang memiliki rasa cinta di hatinya? Atau hanya kaidah-kaidah dalam sinetron dan buku roman yang bukan tak mungkin tak berlaku untuk semua orang? Namun satu hal yang pasti. Dimana ada awal, pasti ada akhir. Entah akhirnya baik atau tidak, tergantung dari sudut mana kita memandangnya.Ada kalanya ketika cinta berakhir, maka hati akan tersakiti. Biasanya ada dua hal dampak dari peristiwa...

read more

Abstraksi Cinta 11

Posted by Dimas P. Muharam on 6:59 am in Sastra | 2 comments

Cinta pada manusia tak pernah salah. Hanya terkadang cara manusia mendefinisikan cinta yang kurang tepat. Ada di antaranya yang mendefinisikan kata itu dengan sebuah rasa suci untuk terus menkasihi seseorang yang dicintainya tanpa berharap lebih. Istilah populernya, cinta tak harus memiliki. Tapi ada pula yang ketika ia merasakan sesuatu yang dikatakan cinta, maka ia harus memiliki hati yang dicintainya, meski belum waktunya. Inilah yang kemudian dipahami sebagai konsep pacaran.Orang-orang yang memutuskan untuk pacaran, adalah mereka yang...

read more

Abstraksi Cinta 10

Posted by Dimas P. Muharam on 7:34 am in Sastra | 12 comments

Ada dua alasan ketika mencintai seseorang. Pertama, karena dicintai. Kadang hati tergerak untuk mencintai ketika tahu bahwa ada seseorang yang mencintai kamu. Sebab hati bukanlah batu atau logam, ia sesuatu yang lunak. Ketika dirasa ada ketulusan dan kejujuran dari seseorang, maka ia akan mencair. Tak heran jika ada pepatah Jawa yang mengatakan “Witing Trisno Jalaran Saking Kulino” atau jika diartikan secara bebas “jatuh cinta karena biasa atau simpati”.Tak ada yang salah dengan tipe pertama ini. Sebab hampir tak...

read more

Abstraksi Cinta 09

Posted by Dimas P. Muharam on 5:56 pm in Sastra | 2 comments

Hujan di sore hari adalah fenomena yang biasa di musim penghujan. Namun ketika hujan seperti ini, selalu ada memori yang melintas cepat. Secepat kepakan sayap burung kolibri, namun sakit yang ditinggalkan setajam cakar rajawali. Semua selalu sama. Berakhir di penghujung hujan. Meski beda cerita, beda masa.Entah apa yang membuatku begitu tak berdaya atau jika mau dikatakan “bodoh”. Mungkin cinta? Ah, bahkan aku tak menemukan definisi yang tepat untuk kata itu. Lupakan kata itu, yang ada hanya pertarungan antara logika dan hati....

read more

Abstraksi Cinta 08

Posted by Dimas P. Muharam on 5:48 pm in Sastra | 0 comments

Aku berharap dia adalah jawaban dari Do’aku selama ini. Seorang yang benar-benar mencintaiku. Cinta aku apa adanya, dengan seluruh kelebihan dan kekurangan yang ku miliki. Seseorang yang mau berjuang bersamaku, melewati tiap detik dalam hidup yang terkadang melelahkan ini. Seorang yang mau mmenemani diriku, dan memberikan pangkuannya untukku bersandar ketika aku menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya. Seorang yang mampu menjaga kehormatan dan cintanya untukku, hingga semua indah pada waktunya.Aku ingin mencintai dirinya dengan...

read more

Abstraksi Cinta 07

Posted by Dimas P. Muharam on 5:37 pm in Sastra | 4 comments

Mungkin hanya mimpi yang saat ini dapat mempertemukan kita. Di sini aku masih terduduk sendiri. Berharap entah kebetulan apa yang membawamu datang. Menemani Aku menikmati detik demi detik yang terlewati. Berbincang dalam puisi dan untaian kalimat yang mempesona. Hanya denganmu dan Aku. Itu saja.

read more

Abstraksi Cinta 06

Posted by Dimas P. Muharam on 5:20 pm in Sastra | 4 comments

“seseorang yang mencintaimu selalu ingin tahu tiap detail yang kau alami dari membuka mata hingga kau terlelap di malam harinya”. “seseorang yang mencintaimu lebih dari sekedar kekasih untukmu, melainkan sahabat baik”. “seseorang yang mencintimu terkadang suka terdiam ketika menelpon karena mendengarkan suaramu saja sudah mampu menenangkan hati”. “seseorang yang mencintaimu akan berkata di tiap paginya bahwa ia masih hidup untuk melanjutkan nafas mencintaimu, dan ketika malam berkata bahwa ia ingin...

read more
« Older Entries

Recent Posts

  • Kirim Uang Bebas Fee dari Luar Negeri ke Bank di Indonesia dengan Wise
  • Website Profesional Murah cukup Seharga Martabak Bangka
  • Aplikasi Bank Jago dan StockBit, Duet Maut Saya untuk Investasi di 2022
  • Tegnologi Membuka Peluang Tunanetra Berkarya dengan Mendongeng
  • Menjadikan Huruf Braille Naik Kelas di Era Digital

Recent Comments

  1. Dimas P. Muharam mengenai Website Profesional Murah cukup Seharga Martabak Bangka
  2. Prina Agus Setiyawan mengenai Website Profesional Murah cukup Seharga Martabak Bangka
  3. Dimas P. Muharam mengenai The Qube, Twitter Client Accessible bagi Screen Reader
  4. Prima Agus Setiyawan mengenai The Qube, Twitter Client Accessible bagi Screen Reader
  5. Dimas P. Muharam mengenai Jangan Sekolah jika tak Punya Uang