Makna dan Sejarah Agama Islam

II . Peran Agama Islam dalam Kehidupan.
Agama Islam memiliki peranan dalam kehidupan manusia. Peranan tersebut adalah sebagai pedoman yang mencakup hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan hidup, dan sebagai sumber nilai dalam kehidupan manusia.
Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT membimbing manusia ke arah yang lurus. Manusia harus sadar darimana mereka berasal, kepada siapa mereka akan kembali, kepada siapa mereka meminta pertolongan, dan kepada siapa mereka berterima kasih.
Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia bertujuan untuk membentuk seseorang yang berakhlak mulia, peduli dengan orang lain, bergaul dan memelihara hubungan yang baik antara sesama umat manusia. Islam juga mengajarkan bahwa dalam menyelesaikan urusan dengan orang lain harus dengan cara damai, dan menggunakan akal yang sehat.
Peran agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan lingkungan hidup menjadikan manusia memelihara lingkungan hidup dengan baik. Manusia menggunakan alam sebagai tempat hidup, sumber pangan, bahan industri dan untuk keperluan lainnya. Namun, manusia harus ingat bahwa penggunaannya harus efisien agar lingkungan hidup terhindar dari bencana alam dan generasi berikutnya dapat menikmati indahnya lingkungan hidup yang diciptakan oleh Sang Khalik.
Agama Islam sebagai sumber nilai dalam kehidupan manusia membuat perilaku manusia berpegang pada Islam. Nilai yang berada dalam masyarakat dibagi menjadi dua kategori yaitu nilai fundamental dan nilai instrumental.
Nilai fundamental adalah nilai dasar. Nilai dasar bersifat abadi yang harus berlaku dan wajib diberlakukan tanpa mengingat ruang dan waktu. Nilai ini menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Nilai instrumental adalah nilai yang sifatnya tidak abadi, penggunaannya dibatasi oleh ruang dan waktu. Pada umumnya, nilai instrumental menyangkut hubungan manusia dengan manusia dan lingkungan hidup.

Baca juga:  The Infringement of Gricean Maxims In Nasreddin’s Stories

III. Sumber Ajaran Agama Islam

Sumber ajaran agama Islam terbagi menjadi 3, yaitu : Al Qur’an, Al Hadist, dan Ijtihad.

1. Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang berfungsi sebagai mu’jizat bagi Rasulullah Muhammad SAW yang diturunkan melalui perantara malaikat Jibil secara berangsur-angsur sebagai pedoman hidup bagi setiap Muslim dan sebagai penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya.

Isi kandungan Al Qur’an :
1. Doktrin atau pengetahuan tentang struktur kenyataan dan posisi manusia didalamnya.
2. Ringkasan sejarah manusia baik para raja, orang-orang suci, nabi, kaum dsb.
3. Mukjizat.

2. Hadist merupakan sumber ajaran agama Islam kedua setelah Al Qur’an. Hadist menurut bahasa berarti kabar, berita atau laporan. Dalam tradisi ilmu Islam, Hadist adalah berita atau laporan tentang perkataan (qawl), perbuatan (fi’l), dan persetujuan (taqrir) Nabi Muhammad SAW.

Bentuk dan penjelasan hadist :
II. Bayan Taqrir yaitu memperkuat ketentuan yang sudah dijelaskan Al Qur’an.
III. Bayan Tafsir yaitu memerinci apa dalam Al Qur’an disebutkan secara umum.
IV. Bayan Tasyri yaitu menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al Qur’an.
V. Bayan Tabdil yaitu menggantikan ketentuan Al Qur’an dengan yang baru.

3. Ijtihad berasal dari bahasa Arab yang artinya berusaha dengan sungguh-sungguh. Menurut istilah dalam ilmu fikih, Ijtihad berarti mengerahkan tenaga dan pikiran dengan sungguh-sungguh untuk menetapkan hukum sesuatu yang tidak ditemukan dalil hukumnya secara pasti di dalam Al Quran dan Hadist.

Bentuk-bentuk Ijtihad:
1) Ijma yaitu kebulatan pendapat semua ahli ijtihad pada suatu masa atas suatu masalah yang berkaitan dengan syariat.
2) Qiyas yaitu menetapkan hukum atas suatu perbuatan yang belum ada ketentuannya, berdasarkan sesuatu yang sudah ada ketentuan hukumnya dengan memperhatikan kesamaan antara kedua hal itu.
3) Istihab yaitu melanjutkan berlakunya hukum yag telah ada dan yang telah ditetapkan karena ada suatu dalil, sampai ada dalil lain yang mengubah kedudukan hukum tersebut.
4) Maslahah Mursalah yaitu kebaikan yang tidak disinggung-singgung syara’ untuk mengerjakan atau meninggalkannya, sedangkan apa bila dilakukan akan membawa kemanfaatan terhindar dari keburukan.
5) ‘Urf yaitu kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, baik dalam kata-kata atau perbuatan.

Baca juga:  Mewujudkan Masyarakat Indonesia Inklusif

IV. Ruang Lingkup Ajaran Agama Islam.

A. Sistem Perbankan dalam Ekonomi Islam
1. Perbedaan system ekonomi Islam dengan system ekonomi pada umunya terletak pada alternatif sarana pemuas kebutuhan dan tujuan akhir kegiatan berekonomi. Contohnya adalah mungkin menjual alcohol akan mendatangkan keuntungan besar, tapi dalam system ekonomi Islam tentu saja dilarang karena termasuk haram dan menyesatkan.
2. Bunga dalam Islam hukumnya haram karena Islam memandang uang sebagai alat tukar, bukannya komoditi yang dapat menghasilkan seperti konsep bunga. Konsep bunga dapat menimbulkan ketidakadilan antara bank dan kliennya yang disebut riba.
3. Teknik dan Metode Investasi Perbankan Islam:
1) Mudarabah
Tenaga kerja dan pemilik modal bergabung bersama sebagai mitra usaha untuk kerja.
2) Murabaha
Bank membeli suatu komoditi tertentu menunrut rincian kliennya dan mengkirimknnya berdasarkan rasio yg disetujui.
3) Musharaka
Bank dan klien menjadi mitra usaha dengan menyumbang modal dalam berbagai tingkat.

B. Akhlak Terpuji dan Akhlak Tercela
1. Menurut pandangan Islam, akhlak adalah cermin dari apa yang ada pada diri seseorang. Akhlak bersifat pribadi dan social. Akhlak pribadi (jujur, percaya diri, mandiri, bersyukur), akhlak sosial (saling menghormati, menyayangi, tolong menolong, musyawarah).
Penyakit akhlak Qolbun Maridh adalah orang yang sulit melakukan sesuatu dengan jujur.
Penyakit akhlak Qolbun Mayyit adalah orang yang menolak kebenaran dari Allah SWT dan suka berbuat zalim.
Akhlak tercela yang sering kita tak sadari adalah takabur yaitu, menganggap diri sendiri lebih baik dari orang lain, dan ujub yaitu, mengagumi dan membanggakan diri sendiri.

Pages: 1 2 3 4

4 Comments

  1. sorry….. bro tulisannya masih kaya anak SD

  2. kalo ga salah, ini memang tulisan pas zaman SMP atau SMA gitu gan.. jadi harap maklum lah 😀

  3. izin save artikel mas buat bahan presentasi nih, ^^

  4. Silakan. terima kasih sudah berkunjung 🙂

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *