@RelawanBaca, Menjangkaukan Buku untuk Semua

Relawan Baca adalah program baru dari Kartunet Community yang diharapkan dapat memperbanyak publik umum yang peduli dengan isu disabilitas. Nama Relawan Baca dipilih karena secara jelas menggambarkan maksud dari program yaitu untuk menghimpun para sukarelawan yang mau membacakan buku untuk teman-tema tunanetra. Nama ini juga terinspirasi dari Relawan TIK yang sudah ada di banyak daerah untuk membantu pelatihan dan pemanfaatan TIK bagi masyarakat.

Relawan Baca dapat dikatakan bukan ide baru, ini merupakan inovasi dari kegiatan volunteering membacakan buku bagi tunanetra yang dibawa ke era digital. Misal di Bandung, khususnya di Wiyata Guna, kegiatan volunteering menjadi reader untuk tunanetra biasa dilakukan oleh para mahasiswa, LSM, atau masyarakat sekitar. Mereka datang ke asrama dan membantu para tunanetra yang ingin minta dibacakan sebuah buku atau minta dituliskan tugas. Kelemahan pada sistem ini adalah volunteer hanya terbatas pada mereka di Bandung dan sekitarnya yang bertemu langsung dengan teman-teman tunanetra. Sedangkan ketika dibawa ke ranah digital, para volunteer dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri, dapat membantu teman-teman tunanetra yang berada dimanapun yang saling terhubung dalam media website.

Mungkin perlu aku jelaskan lebih rinci mengenai apa itu Relawan Baca. Jadi, Relawan Baca adalah gerakan bersama untuk menkonversi buku dan bahan bacaan tertulis atau gambar ke bentuk audiobook digital yang dapat diakses oleh tunanetra dan anak. Skema Relawan Baca cukup sederhana. Seseorang yang ingin menjadi Relawan Baca, cukup merekam sebuah bahan bacaan dengan gadget masing-masing seperti smart phone, iPhone, atau MP3 recorder. Lalu, ia dapat mengunggahnya (upload) ke berbagai situs online storage seperti 4shared.com atau soundcloud.com, dan simpan tautan untuk unduh (download) ke file tersebut. Terakhir, tautan itu disisipkan dalam post yang dibuat di situs www.relawanbaca.org, sehingga para tunanetra dan member yang sudah teregistrasi, dapat mengunduhnya segera. Rumus singkatnya yaitu record, upload, post, and share.

Baca juga:  Mengikis Stigma Kaum Disabilitas Melalui Komunitas Blogger

Lebih lanjut, akan disediakan pula semacam forum yang dapat mempertemukan antara Relawan Baca dengan para pengguna audiobook. Di sana, para tunanetra pengguna dapat request judul buku atau bacaan tertentu yang ingin dinikmati. Apabila ada Relawan Baca yang memiliki buku tersebut, maka dapat langsung dibantu direkamkan. Dapat pula jika tak ada yang punya, Relawan Baca dapat mencarikannya dengan meminjam atau beli yang kemudian hasil rekamannya dibagikan di forum. Bagi teman-teman tunanetra yang belum akses internet, dapat ikut interaksi atau request judul bacaan via sms ke nomor center platform Relawan Baca. Dari pesan tersebut akan diteruskan oleh pengelola Relawan Baca ke forum. Dapat pula bagi yang meminta, distribusi hasil rekaman dikemas dalam bentuk CD dan dikirim via pos.

Relawan Baca ini adalah sebuah gerakan sosial. Artinya, siapapun, individu, lembaga, atau komunitas, dapat terlibat untuk membantu konversi bahan bacaan ke bentuk audiobook. Tak ada batasan untuk menjadi Relawan Baca selama ia mampu membaca dan merekam suaranya dalam format digital. Selain itu, target pengguna audiobook ini tak hanya bagi tunanetra, pengelola rumah baca pun dapat menggunakannya karena tak semua orang punya tipe belajar visual. Anak-anak yang bertipe audio, akan lebih mudah menangkap pesan bacaan jika dibuat dalam bentuk audio yang menarik.

Motivasi dibentuknya Relawan Baca sebetulnya berasal dari pengalaman pribadi dan mungkin kebanyakan teman tunanetra lainnya. Karena terbatas dalam fungsi visual, maka untuk membaca suatu teks perlu dibantu oleh orang lain yang berpenglihatan (awas). Tak semua orang di sekitar, bahkan keluarga sekalipun, mau atau punya waktu untuk membantu membacakan tulisan. Apalagi akan sangat menyakitkan dalam hati jika ketika orang yang membantu itu tidak ikhlas yang dapat dirasakan pada nada di suaranya. Oleh karena itu, akan sangat membantu jika ada sekumpulan orang yang memang iklas menjadi relawan untuk membacakan buku atau teks bacaan tertentu. Karena lokasi orang-orang baik itu tersebar, maka dibuatlah platform online yang dapat menghubungkan mereka dengan para tunanetra yang membutuhkan bahan bacaan.

Baca juga:  Filosofi Kaktus dalam Logo Kartunet

Selain itu, diharapkan berawal dari gerakan Relawan Baca ini lebih banyak penerbit dan penulis yang menyadari bahwa penting kiranya membuat produk yang akses bagi semua. Jika di negara maju, audiobook sudah menjadi salah satu komoditi yang diperjual-belikan dan tak kalah pentingnya dengan buku cetak. Audiobook bukan sekedar produk pelengkap, melainkan kebutuhan pembaca yang bertipe audio diakomodasi olehnya. Jika semua buku ada versi audiobooknya pula, maka para tunanetra tak akan menganggap toko buku atau perpustakaan sebagai tempat yang menyedihkan.

Jika Gerakan Relawan Baca ini berhasil, maka akan memberikan edukasi ke masyarakat bahwa untuk peduli dengan penyandang disabilitas tidak sulit dan bukan hanya sekedar menyantuni bingkisan. Masyarakat cukup dengan gadget yang dimiliki, kemudian memiliki akses internet, maka sudah dapat ikut membantu teman-teman tunanetra dengan suara dan penglihatan yang dimiliki. Dari sana diharapkan pula ada interaksi antara Relawan Baca dengan para tunanetra dan pengguna audiobook lainnya dalam forum atau gathering yang diadakan rutin. Maka, akan terjalin silaturahim dan masyarakat luas lebih mengenal penyandang disabilitas dan tahu bagaimana melihat disabilitas sebagai bagian dari keberagaman, bukan kelainan atau keanehan.

Tak lupa, ingin berterima kasih pula kepada teman-teman di Kartunet Community yang sudah banyak memberikan masukkan untuk gerakan ini. Juga kepada organisasi dan komunitas disabilitas yang kelak akan mendukung. Ingrin berterima kasih pula kepada @KennyLischer, sahabat dari Teknik UI yang di awal tahun 2012 ikut membantu dalam pengwujudan Relawan Baca. Kenny sangat membantu dalam mendesain platform web dan masukkan untuk mekanisme gerakan. Namun karena kesibukan kami, Relawan Baca belum dapat berjalan di tahun 2012. Ada pula @Devinatic, sahabat dari Kelola Buku Kita (Kebukit). Ia sangat mendukung Relawan Baca dan masih berkomunikasi hingga saat ini, dan dalam waktu dekat akan bantu untuk launching.

Baca juga:  Membangun Komunitas Berorientasi Pemberdayaan

Akhirnya, mimpi besar dari Gerakan ini adalah terbentuknya Relawan Baca di berbagai daerah. Mereka yang dengan ikhlas menjadi sahabat untuk membantu para tunanetra mengakses buku dan bahan bacaan. Mereka yang rela membantu menuliskan tugas LKS atau menemani berkunjung ke perpustakaan. Mereka yang memiliki gathering rutin dengan teman-teman tunanetra dan penyandang disabilitas lainnya, tak sekedar berbincang, tapi juga melakukan aksi pemberdayaan. Namun, gerakan ini tak dapat sukses tanpa kolaborasi dari banyak pihak. Semoga, Relawan Baca dapat segera launching dan direplikasi oleh banyak orang. Agar buku, terjangkau untuk dibaca oleh semua.(DPM)

6 Comments

  1. Wow, project yang luar biasa menurut saya Mas. Semoga berhasil, lancar dan sukses. Terus terang saya tertarik, mudah2an bisa bikin rekaman suara saya, mungkin permulaan dari buku anak dulu kali ya Mas? Tapi, boleh buku apa saja kan?. Salam kenal ๐Ÿ™‚

  2. Salam kenal mbak Helda. Terima kasih untuk dukungannya. Oia, ini sebetulnya bukan project, tapi sebuah gerakan sosial. Kami berharap sebanyak mungkin orang bisa mendukung kegiatan ini. Kami juga sedang menyusun rencana untuk launching. Kami tunggu partisipasinya ๐Ÿ™‚

  3. pernah ada ide seperti ini tapi untuk dilombakan…ohya, format audionya biasanya suara saja atau pakai backsound juga mas?

  4. kita lagi evaluasi untuk ini. karena setelah dijajaki, teman2 mahasiswa tunanetra di sini sudah bisa cukup mandiri akses bahan bacaan asal punya scanner dan bukunya..

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *