Ada yang berbeda dengan kesempatan kedua aku bisa berbagi di Kick Andy Show Metro TV. Jika pada tahun 2008 aku hadir bersama para founder Kartunet.com yang lain, kini rasanya agak kebanting dengan para orang hebat yang tampil di giliran sebelum aku.
Acara yang tayang kira-kira di bulan Maret 2011 menjadi saksi kehadiran para tunanetra hebat yang menginspirasiku. Mereka semua bergelar doktor dan master yang membuatku makin terbanting sebagai hanya seorang mahasiswa dibanding mereka. Nama-nama mulai pak Saharudin Daming (komisioner Komnas HAM), Mimi Lusli (founder Mimi Institute), dan Tolhas Damanik (konselor di Helen Keler Internasional) Seperti bu Mimi dan pak Tolhas, mereka berdua lulusan dari luar negeri. Sesuatu yang sangat aku inginkan selama ini.
Namun dari semua itu, aku tetap bersyukur. Meski dapat dikatakan agak “pembunuhan karakter”, ambil positifnya saja yaitu sebagai pemicu semangat untuk belajar dan kerja lebih keras. Selain itu, aku masih dapat sharing tentang Kartunet kepada publik Metro TV. Semoga semakin banyak yang tahu Kartunet dan dapat ikut gerakan ini bersama.
Dari tiga sosok hebat tersebut, aku paling terkesan dengan pak Saharudin Daming. Pria asal kota Makassar tersebut menurutku adalah orang yang sangat energik dan penuh percaya diri. Pernah di satu workshop dimana beliau menjadi pemateri, waktu hampir enam jam tak jadi alasan untuk menurunkan volume suara dan semangat dalam paparannya. Beliau juga punya visi yang out of the box dalam upaya advokasi pada penyandang disabilitas. Meski sudah menjadi komisioner Komnas HAM, tak lupa ia ikut perjuangan hak-hak saudara-saudaranya yang juga disabilitas.
Ada cerita lain sebelum syuting Kick Andy untuk kali kedua ini. Sebetulnya pada edisi ini Kick Andy melalui Kick Andy Foundation punya rogram yang didedikasikan untuk teman-teman tunanetra yaitu Books for the Blind. Jadi di akhir acara, mereka akan secara resmi memberikan secara simbolis buku braille kepada paranarasumber yang nantinya buku-buku tersebut akan disumbangkan melalui Yayasan Mitra Netra.
Saat dihubungi oleh tim kreatif Kick Andy, aku menangkap bahwa show akan berjalan seperti biasa yaitu ada sesi tanya jawab bersama bang Andy Noya. Tim Metro TV pun sudah datang ke rumah untuk mengambil video VT yang nanti akan diputar sebelum aku naikke stage Kick Andy. Tapi saat breafing sebelum syuting, aku ternyata akan naik persis di penghujung acara dan secara simbolis menerima buku braille tersebut. Sebetulnya agak kecewa juga. Bukan apa-apa,karena aku sudah datang jauh-jauh dan berharap dapat sekali lagi mendapat kesempatan ‘gratis’ mempromosikan kegiatan Kartunet. Aku utarakan hal tersebut ke tim kreatif, dan bersyukur skenarionya sedikit diubah dan berjalan seperti yang ada di video.
Berikut video rekaman yang diambil dari situs Youtube. Terima kasih kepada tim kreatif Kick Andy yang sudah kembali mengundang dan semua pihak yang terus mendukung Kartunet selama ini. Tanpa dukungan teman-teman komunitas dan masyarakat pada umumnya, perjuangan ini tak akan pernah mencapai titik yang lebih baik. Semoga pula, video ini terus mengingatkan aku agar mampu melompat lebih jauh dan tak berhenti memperbaiki diri.(DPM)
wah asik tuh. ada orang-orang hebat
iya. orang2 hebat yang bisa tampil di Kick Andy. kalo saya sih numpang lewat aja. videonya aja ga sampai 3 menit. hehe
Keren bang udah 2 x ke kick Andy 😀
Kalo gue takut bang ngebahas soal disabilitas, takut ada yang tersinggung.
ketersinggungan itu biasanya karena belum mengenal. Jika sudahkenal, potensi ketersinggungan pasti kecil. iya kan? kita jika sama teman akrab, mau saling kata-kataaan, tapi ga mungkin tersinggung. tapi jika tak kenal, bicara yang biasa pun dapat tersinggung tergantung penyampaian dan penerimaannya.