Banyak rumor yang mengatakan bahwa mengurus student visa Australia itu merepotkan dan sulit, akan tetapi dengan hadirnya teknologi informasi itu tidak lagi. Pengalaman ini bermula dari keharusan mengurus student visa Australia sendiri dari program Australia Leadership Award (ALA) Fellowship dari AusAID yang didukung oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP-PA). Hikmah dari ini, aku jadi tahu proses mengurus Visa yang ternyata tidak terlalu sulit. Asal teliti mencari informasi di situs kedutaan dan baca-baca dari blog orang yang berbagi pengalaman serupa. Apalagi dengan adanya Australian Visa Aplication Centre (AVAC), proses pembuatan Visa jadi jauh lebih mudah tanpa perlu jasa agen.
Kali ini ingin sharing pengalaman mengurus student visa Australia untuk program ALA Fellowship dari AusAID yang Insya Allah akan belajar tentang Gender and Disability Responsive Good Governance di Flinders University, Adelide, selama tiga bulan mulai awal September. Saat ini student visa Australia masih diproses dan harap-harap cemas semoga lekas jadi sebelum waktu keberangkatan. Karena Visa yang dibuat khusus untuk program dari AusAID, maka jenis yang diajukan yaitu Student Visa Subclass 576 AusAid and Defence. Khusus untuk jenis ini, Visa tak dikenakan biaya dan hanya perlu biaya aplikasi di AVAC. Sedangkan untuk visa pelajar lainnya yang bukan sponsor dari AusAid, biasanya dapat dikenakan biaya hingga Rp 5.000.000. Untuk melihat jenis Visa pelajar lainnya, dapat dilihat di Student Visa.
Sebelumnya mau menjelaskan dulu apa itu Australian Visa Application Centre (AVAC). AVAC adalah lembaga yang bertugas untuk mengurus penerimaan dokumen dan pengajuan semua jenis Visa ke Australia, termasuk student visa Australia. Sederhananya, AVAC ini seperti agen tunggal yang melayani jasa pembuatan Visa dan kemudian meneruskan prosesnya ke Kedutaan Australia. Layanan yang diberikan AVAC juga cukup baik karena ketika aku datang ke sana, tak perlu mengantri lama langsung dilayani. Kantor AVAC berada di Jakarta dan Bali. Jika ingin melihat situsnya, dapat klik di sini. Selain datang langsung, AVAC juga menyediakan jasa penjemputan aplikasi via pos dengan biaya tambahan yang disesuaikan dengan lokasi Anda. Bagi yang di luar Jakarta atau Bali sangat memudahkan karena nanti aplikasi dan dokumen-dokumen yang diperlukan akan dijemput oleh pihak AVAC lewat jasa ekspedisi. Buat pengajuan Visa via pos, klik di sini.
Nah, jika Anda sedang mengurus student visa Australia untuk belajar di negeri Kangguru yang dibiayai oleh AusAID, dapat ikuti step by step yang aku lalui ketika mengurus di kantor AVAC Jakarta.
Persiapan Mengurus Student Visa Australia
- Anda sudah harus punya paspor. Jika baru pertama kali ingin keluar negeri dan belum punya paspor, dapat baca tulisan Membuat Paspor Indonesia Online Mudah dan Cepat. Proses mudah, cepat tiga hari sudah jadi, dan tak mahal karena berlaku untuk lima tahun.
- Minta Letter of Acceptance dan informasi mengenai tanggal keberangkatan dan kepulangan, lama studi, alamat tinggal selama di Australia, dan contact person pihak yang bertanggung jawab selama berada di sana kepada lembaga sponsor yang menjadi mitra AusAID pada program. Informasi tersebut diperlukan untuk mengisi form aplikasi.
- Unduh dari situs Imigrasi Australia form aplikasi Visa kode 157A di sini. Kemudian isi dengan lengkap. Tinggalkan dulu poin yang menurutmu kurang dimengerti dan nanti dapat dilengkapi dengan bertanya pada bagian informasi di AVAC. Jangan lupa diisi pada bagian yang diminta untuk menerangkan alasan studi, mengapa memilih Australia, dan apa manfaat bagimu, dll dalam form atau jika tak cukup dapat diketik pada kertas terlampir.
- Sertakan lampiran fotokopi Kartu Keluarga (KK), akte kelahiran, KTP, Ijazah terakhir, NPWP, dan juga paspor pada bagian yang ada data diri serta foto serta lembaran yang sudah diisi cap negara (jika paspor baru, cukup fotokopi pada bagian yang mengandung informasi pemilik paspor).
- Sertakan dokumen pendukung seperti print out Letter of Acceptance, surat sponsor, surat pengantar dari AusAID, surat keterangan dari lembaga tempat bekerja atau yang diwakili, dan surat-surat lain yang memang diberikan pihak penyelenggara program. Fungsi surat-surat tersebut agar Visa yang diproses dapat disegerakan oleh pihak kedutaan dan mendapat kemungkinan student visa Australia disetujui lebih besar.
- Siapkan juga pas foto ukuran 3X4 dan 4X6 beberapa lembar untuk back up. Harus yang berwarna dengan latar belakang bebas. Sebab foto hitam-putih udah ga zaman kali ya.
Pengajuan Aplikasi Student Visa Australia
- Datang ke kantor AVAC dapat yang di Jakarta atau Bali.
(Jakarta) Plaza ASIA, Lt. 22, Zone C Jl Jendral Sudirman Kav 59 Jakarta 12190
(Bali) Benoa Square Lantai. 3 No. 7-9.3/A Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai No. 21A Kedonganan, Kuta, Bali – 80361 - Jam buka sekitar pukul 08:00 s.d. 16:00. Tapi usahakan datang agak pagi biar antri ga terlalu panjang. Jika beruntung datang ketika siang hari sekitar jam 1 atau 2. Biasanya setelah lewat jam 3, loket yang tadinya melayani informasi akan ditutup dan diganti dengan loket pengurusan visa semua. Jadi bisa selesai lebih cepat.
- Ketika datang di AVAC, langsung ke tempat pengambilan nomor antrian. Biasanya akan ditanya perlu ke bagian informasi dulu atau tidak. Jika masih perlu mengecek kelengkapan mengurus student visa Australia atau ada poin di formulir yang belum dimengerti, dapat ambil antrian ini.
- Siapkan fotokopi paspor karena nanti akan dilegalisasi oleh petugas AVAC. Jika terlupa, dapat fotokopi di counter yang ada di dekat imigrasi UK.
- Terakhir, Anda akan dipanggil ke loket untuk perifikasi aplikasi dan paspor. Seluruh dokumen pendukung yang diperlukan akan diambil dan paspor dikembalikan.
- Bayar cash biaya pengajuan aplikasi student visa Australia sejumlah Rp 180.000. Petugas juga menawarkan apabila ingin dapat sms dan email pemberitahuan status aplikasi Visa dari Kedutaan Australia, dapat menambah biaya Rp 20.000. Namun aku pilih tak pakai layanan itu karena nanti aplikasi Visa dapat dilacak via online dengan kode tracking yang diberikan bersama bukti pembayaran.
- Selesai proses di AVAC Jakarta. Anda tinggal menunggu selama 21 hari hingga Visa pelajar keluar. Sambil berdo’a agar Kedutaan Australia tidak menolak pengajuan Visa. Namun kabarnya jika untuk studi apalagi dari beasiswa AusAID, kemungkinan disetujui lebih besar asal tak ada kesalahan isi formulir.
Pasca Pengajuan Student Visa Australia
- Pasca aplikasi masuk, biasanya pihak kedutaan akan menghubungi dan meminta agar dilakukan medical examination atau tes kesehatan. Tes ini hanya dapat dilakukan pada panel dokter yang ditunjuk oleh kedutaan yang dapat dilihat pada daftar di sini. Biaya untuk tes kesehatan berupa cek X-ray, mata, paru-paru, dan biasanya tak murah., dapat beberapa ratus ribu, tergantung dokter mana yang dikunjungi. Namun bagi yang masa studi di Australia kurang dari tiga bulan seperti ALA Felloship, tak perlu melakukan ini karena tes hanya bagi yang di Australia lebih dari waktu itu.
- Sebelum pengajuan bulan Juni 2013, paspor Anda akan ditahan oleh Kedutaan Australia karena nanti akan diberikan label Visa. Namun kini tak perlu karena sudah digantikan oleh fotokopi paspor yang dilegalisir. Ketika Visa sudah jadi, Anda cukup datang ke AVAC dan ambil Visa dalam lembaran. Bahkan jika dimasukkan alamat email Anda ke form 157A yang diajukan, maka pihak kedutaan akan mengirimkannya via email. Cukup dicetak untuk jaga-jaga ketika di pesawat menuju Australia diminta menunjukkan Granted Visa. Namun kata petugas ini Cuma formalitas karena nomor paspor dan visa Anda sudah ada di database imigrasi Australia.
- Untuk mengetahui apakah aplikasi visa sudah masuk, sedang proses, atau sudah jadi dan dapat diambil, dapat melalui jasa tracking visa online yang dapat klik di sini. Nanti masukkan kode referensi yang diberikan seperti AUX-ID-01-123456-X dan tanggal lahir Anda.
- Jika ada pertanyaan atau ingin menambahkan dokumen pelengkap baru, dapat menghubungi Kedutaan Australia via email ke [email protected] dan telpon (021) 25505700. Jangan lupa ketika kontak via email ditulis nama lengkap, no paspor, tempat/tgl lahir, dan jenis visa yang diajukan. Pihak kedutaan biasanya cukup responsif dan mau menghubungi Anda via telepon untuk memberi kabar selanjutnya.
Seperti itu saja langkah-langkah untuk mendapatkan student visa Australia. Memang agak panjang, tapi tak rumit dan murah. Dari pada harus menggunakan jasa agen dan diminta biaya jutaan. Lebih baik urus sendiri, tahu langsung prosesnya, jadi tak kikuk lagi jika ke depan dapat kesempatan lagi ke luar negeri. Semoga visa aku juga cepat jadi dan tak ada masalah berarti dan merasakan pertama kali terbang ke luar Indonesia akhir Agustus nanti. Amin.(DPM)

Dimas adalah seorang blogger, penulis, dan motivator tunanetra kelahiran kota Jakarta yang bertepatan dengan perayaan Hari Pramuka tahun 1988. Lulusan program S1 Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia ini berkarir sebagai seorang PNS Peneliti di Pusat Riset Pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Saat ini Dimas sedang menyelesaikan kuliah Master of Education di The University of Adelaide, Australia.
mau menambahkan tentang surat sponsor. Ada pertanyaan yang masuk via sms karena pihak AVAC meminta surat sponsor ketika akan mengajukan visa pelajar. Nah, surat sponsor ini adalah surat yang biasanya dibuatkan oleh pihak yang menjadi pendukung siswa untuk belajar ke Australia. Isi surat ini kurang lebih pengantar yang menjelaskan bahwa siswa didukung untuk mengikuti program pendidikan di Australia, dan harapan agar pihak kedutaan Australia memperlancar proses pengurusan Visa. Pihak-pihak yang berwenang membuat surat sponsor ini dapat dari pihak pemberi dana (misal AusAID), atau pihak yang mendukung pengiriman pelajar (misal kementrian). Apabila ada sponsor dari perusahaan, sepertinya juga dapat dibuatkan surat sponsor dari pemberi dana swasta tersebut. Jadi keberadaan surat sponsor ini cukup penting agar proses pembuatan visa lebih cepat dan terjamin diberi approval oleh kedutaan Australia.
maaf saya mau nanya klo kita dibiayai oleh teman kita yang dari Aus, kira-kira dokumen apa saja yang perlu saya persiapkan dari sponsor saya??
Katanya kita harus punya tabungan yang ckup untuk tinggal disana,
klo saya mau nyari kollages 1 tahun jurusan bhz.ing apa ada tes khusus? mohon bantuannya, terima kasih,
Halo. Kalo sejauh pengetahuan saya, sponsor ini biasanya institusi. Iya betul, jika melanjutkan studi bukan dengan beasiswa, biasanya akan diminta informasi besar tabungan yang dimiliki. Saya agak lupa berapa jumlahnya, tapi jika tak salah sekitar 100juta. Sebab pemerintah ingin memastikan bahwa calon pendatang memiliki dana yang cukup selama berada di Australia apabila tidak ada lembaga sponsor yang menjaminnya. Buat info detail, bias langsung menghubungi AVAC via email atau telepon. semoga membantu 🙂
Mas Dimas, salam kenal. Untuk kasus Mas Dimas sendiri, pemrosesan visa ini memakan waktu berapa hari totalnya?
salam mas Danil. nah, karena saya akan berangkat tanggal 31 Agustus, jadi pihak kedutaan menelpon saya dan akan mengeluarkan visa tiga atau empat hari sebelum tanggal keberangkatan. Karena masa berlaku visa saya yang dibutuhkan itu hanya sekitar 85 hari, dan agar sesuai dengan keentuan kurang dari 3bulan tanpa medical exam. pada waktu itu, sekitar tanggal 27 Agustus visa dikeluarkan atau lebih tepatnya dikirim ke alamat email saya.
Mas dimas, untuk pengurusan sekolahnya dikenakan biaya pendaftaran gk pas mengajukan nya??
halo mas Adi. untuk proses pendaftaran sekolah itu di luar pengurusan Visa. Jadi dapat langsung berhubungan dengan pihak sekolah di Australia. Apabila sudah ada kepastian akan diterima di sekolahmana, baru buat Visa yang sesuai.
mas dimas sya mau tanya nih…klo disponsorin saudra data2 apa yang diperlukan ya?bukti keuangan saudra saya sudah ckup cuma saudara saya gak punya SIUP.kalau gak ada siup jadi gak bisa minta visa ya mas?