Tips Mengisi CV Pendaftaran Forum Indonesia Muda

Jakarta – Melanjutkan tulisan sebelumnya Bocoran Agar Lolos Seleksi Forum Indonesia Muda, mari menilik beberapa strategi yang dapat digunakan saat mengisi curriculum vitae atau CV atau riwayat hidup. Seperti seleksi-seleksi pada umumnya, menuliskan track record kamu yang tepat pada CV sangat penting. Sebab harus ringkas dan tepat menyasar kebutuhan dari pihak penyelenggara. Jangan sampai CV yang kamu buat terlalu panjang dan malah meninggalkan hal-hal penting, atau terlalu ringkas dan kurang memberikan informasi untuk yang membacanya.

Saat mengisi form pendaftaran FIM, biasanya ada tiga komponen utama yang perlu dituliskan yaitu pengalaman berorganisasi, pengalaman kepanitiaan, dan daftar prestasi serta keterampilan atau wawasan yang dimiliki. Tips mendasar untuk ini adalah cantumkan kegiatan-kegiatan dan prestasi yang sedikit banyak memiliki keterkaitan satu sama lain. Jadi apabila kamu punya banyak kegiatan, tak perlu dicantumkan semua, pilihlah yang terbaik dan punya korelasi satu sama lain. Hal ini akan membuat CV yang kamu tulis semakin kuat karena dengan jelas menunjukkan apa passion atau minat kamu.

Pengalaman Berorganisasi

Dari bagian ini, akan dapat dilihat apakah kamu seorang yang benar-benar memiliki jiwa pemimpin yang fokus dan bertanggung jawab pada amanahnya, atau followers yang suka ikut sana-sini di berbagai organisasi. Tapi menjadi followers juga tak ada salahnya kok. Sebab tiap pemimpin, sebelum memimpin, tentu pernah menjadi followers juga. Anggap saja itu sebagai tahap belajar. Nah agar kamu yang merasa sudah jadi pemimpin atau masih followers dapat penilaian optimal di CV bagian ini, berikut beberapa tipsnya:

  1. Jika kamu punya pengalaman sebagai ketua/wakil ketua/BPH atau pengurus harian di sebuah organisasi tingkat regional, provinsi, nasional, apalagi internasional, langsung tuliskan pengalaman itu di urutan teratas dari daftar pengalaman organisasi kamu. Sebetulnya ini juga sudah cukup karena untuk mencapai jenjang ini tentu perlu fokus dan kerja keras yang tak pendek. Tapi jika kamu masih memiliki pengalaman organisasi lain yang selevel di bawahnya, masih boleh dicantumkan sebagai tambahan. Tapi ingat, jangan sampai tambahan-tambahan tersebut malah mengaburkan nilai korelasi dari yang dicantumkan di awal ya.
  2. Jika tidak punya pengalaman ketua di tingkat regional apalagi internasional, tak perlu khawatir. Kamu masih dapat menuliskan di urutan pertama apabila kamu memiliki pengalaman jadi ketua/wakil ketua/BPH organisasi tingkat kampus, fakultas, atau jurusan. Jika tidak, pengalaman sebagai staf atau anggota organisasi tingkat regional, provinsi, nasional, atau internasional pun kira-kira dapat disetarakan dengan itu.
  3. Lalu buat kamu yang belum pernah punya pengalaman sebagai ketua/wakil ketua/BPH di organisasi tingkat kampus, kamu tetap dapat berpeluang asal dapat menuliskan minimal lima pengalaman sebagai staf/anggota dalam organisasi tingkat kampus/fakultas/jurusan ya.
  4. Lantas jika kamu belum memiliki pengalaman minimal poin 3 di atas, ada baiknya kamu mempersiapkan diri lagi dan lebih aktif dalam berorganisasi. Saat ini banyak organisasi tingkat nasional bahkan internasional yang dijalankan oleh pemuda yang dapat kamu ikuti. Komunitas dan gerakan sosial pun banyak betebaran dan rata-rata bergerak juga di social media. Ini jadi peluang untuk kamu, minimal dengan bergabung menjadi anggota, apabila kesibukan atau waktu kuliah kamu yang cukup padat.

Pengalaman Kepanitiaan

Dalam bagian ini, akan terlihat bagaimana kualitas kamu ketika harus bekerja nyata untuk melaksanakan sebuah kegiatan dan termasuk kemampuan kamu untuk bekerja dalam tim. Nah, agar poin di bagian ini dapat optimal, ada beberapa tips yang dapat diikuti:

  1. Jika kamu punya pengalaman, paling tidak sekali menjadi steering committee (SC), atau ketua/sekretaris umum/BPH pada sebuah kepanitiaan tingkat regional, provinsi, nasional, atau bahkan internasional, maka tuliskanlah di urutan teratas dan itu sudah cukup untuk mendapatkan poin optimal.
  2. Atau jika kamu belum memiliki pengalaman nomor 1, dapat tuliskan apabila pernah jadi SC/ketua/sekretaris/BPH kepanitiaan di tingkat kampus/fakultas/jurusan, atau jika pernah jadi staf dalam kepanitiaan tingkat regional/provinsi/nasional/internasional, ini juga dapat disetarakan.
  3. Tapi apabila kamu hanya pernah menjadi staf dalam sebuah kepanitiaan di kampus, maka tuliskanlah minimal 5 kepanitiaan yang kamu ikuti tersebut agar tetap mendapatkan pertimbangan.
  4. Sedangkan jika belum punya pengalaman kepanitiaan seperti di atas, saya sarankan untuk juga lebih aktif terlibat dalam sebuah kepanitiaan. Jika waktumu tak banyak, dapat ikuti sebuah kepanitiaan yang skalanya cukup besar bisa jadi nasional atau internasional. Sering kan event seperti konferensi nasional atau film festival yang skalanya internasional membutuhkan jasa volunteer. Selain dapat pengalaman, teman baru, siapa tahu bisa dapat uang saku tambahan dengan ikut kepanitiaan level internasional.

Keterampilan dan Wawasan

Pada bagian ini, yang akan jadi bahan pertimbangan yaitu seberapa banyak kamu mengikuti kegiatan seperti seminar, festival, workshop, training, atau ikut konferensi. Selain itu, akan jadi perhatian pula apabila kamu pernah mengikuti sebuah konpetisi dan memperoleh juara atau minimal nominasi di dalamnya. Tips umumnya yaitu jika kamu punya segudang prestasi dan multitalenta, maka pilihlah kegiatan dan prestasi yang mungkin ada keterkaitan dengan minatmu. Nah, agar hasil yang diperoleh optimal pada bagian ini, berikut beberapa tipsnya:

  1. Jika kamu punya pengalaman menjadi peserta dari sebuah konferensi tingkat nasional apalagi internasional, langsung tuliskan itu di urutan paling atas.
  2. Lalu jika kamu pernah mengikuti sebuah kompetisi/lomba dan mendapatkan juara minimal tiga besar dan itu adalah kegiatan minimal level kampus atau regional, maka tuliskan di urutan berikutnya.
  3. Sedangkan jika tidak memiliki prestasi-prestasi di atas, kamu masih berpeluang jika rajin mengikuti seminar, workshop, atau training. Jika pernah mengikuti minimal 5 kegiatan tersebut, maka tuliskanlah semua.
  4. Apabila kegiatan yang kamu lakukan kurang dari itu, ya lebih rajin ya ikut kegiatan lain selain kuliah. Tapi saya yakin untuk mahasiswa, mengikuti seminar atau workshop dapat dijadikan sebuah kegiatan yang ‘menguntungkan’. Apalagi jika ada keterangan free certivicate and lunch, wah pasti tak ketinggalan deh. Tapi ingat, meski ada kemungkinan kamu tidak diminta untuk menunjukkan bukti keikutsertaan seperti piagam atau sertifikat, kamu tetap harus jujur ya.

Surat Rekomendasi dan foto

Ini memang hal kecil tapi bukan mustahil kita sering luput. Jangan sampai deadline nanti, kamu lupa untuk mengumpulkan surat rekomendasi dan juga foto, apabila kedua hal tersebut jadi persyaratan formulir. Banyak kasus karena menunda-nunda, akhirnya calon peserta gagal lolos karena telat memberikan surat rekomendasi *curcol*. Selain itu, foto juga harus foto sebenarnya ya. Jangan foto Naruto atau Doraemon yang kamu kirimkan dengan dalih menjaga privacy. Data kamu Insha Allah aman kok di panitia.

Sekian dulu tips-tips untuk mengisi CV saat mendaftar Forum Indonesia Muda. Berikutnya akan dikupas bagaimana agar esai motivasi yang dikirimkan sebagai persyaratan, dapat secara optimal mendukung faktor kamu diterima dalam angkatan FIM. Tapi sekali lagi, aturan di tiap seleksi dapat berubah ya. Jika persyaratan-persyaratan tersebut diberlakukan, mungkin saja tips-tips ini ada manfaatnya.

Yuk, jangan takut mendaftar FIM. Karena siapapun, asal dengan strategi yang tepat dan juga nasib yang baik, Insha Allah dapat bergabung dalam keluarga Forum Indonesia Muda. Jangan minder apabila berasal dari kampus yang kurang populer atau daerah-daerah pelosok Indonesia. Atau jangan khawatir juga jika pengalaman berkegiatan kamu belum begitu banyak. Bisa jadi mereka yang punya pengalaman segudang, tapi tak tepat strateginya, atau memang nasib belum berpihak pada dia, lalu belum lolos FIM. Tapi kamu yang tepat menggunakan strategi untuk mengoptimalkan kelebihan dirimu, lalu Allah mengizinkan, malah duluan tergabung di FIM.(DPM)

6 Comments

  1. Makasiiih banget kak tulisannya ngasih arahan banget. Tapi kayaknya aku masih harus banyak aktif di organisasi soalnya masih banyak yang harus disiapin. Doain ya kak, mudah2an tahun depan merasa siap nyoba FIM

  2. Terima Kasih banyak atas informasinya dan ini sangat bermanfaat bagi saya,
    semoga saya bisa lolos seperti anda.
    sekali lagi saya ucapakan terima kasih

  3. hai, harusnya prinsipnya jangan begitu. Meski merasa blm siap, tetap ikut mendaftar saja dulu di kesempatan yang ada saat ini. Apabila belum masuk, kembali mendaftar lagi di angkatan berikutnya dengan persiapan yang lebih matang, bila belum masuk juga, coba lagi dengan persiapan yang lebih matang lagi, dan begitu seterusnya. Karena jumlah percobaan untuk mendaftar FIM juga terkadang dipertimbangkan sebagai kesungguhan kamu untuk dapat bergabung dengan FIM. Semangat ya 🙂

  4. Wah saran yang perlu dicoba nih buat bikin CV nanti. tipsnya menarik.

  5. terima kasih. tapi persyaratan FIM tiap tahunnya beda. sekedar referensei saja ya. mau gabung FIM juga tahun ini? Jika tak salah periode tahun ini di akhir tahun, bukan di Mei seperti tahun-tahun sebelumnya

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending DPM