Bulan Maret ini akan jadi turning point untuk hidupku kurang lebih satu tahun ke belakang ini. Sudah cukup rasanya waktu dua tahun dan aku perlu untuk elbih memikirkan diri sendiri. Terbukti perkataan orang bijak bahwa seseorang yang ingin mengabdi pada publik adalah dia yang sudah cukup pada dirinya. Jika belum, pasti ada kegamangan dimana upaya yang dilakukan tak sepenuh hati. Masih ada kekhawatiran di sana-sini.

Cukup sudah serpih-serpih pengorbanan yang aku lakukan untuk mereka. Mungkin kata pengorbanan terdengan tidak ikhlas, tapi pada kenyatannya, itu memang pengorbanan. Mereka tidak tahu apa yang aku kerjakan. Mungkin mereka hanya mengetahui yang dipermukaan. Padahal apa yang terima jauh lebih besar daripada apa yang sudah dikerjakan. Sekali lagi bukan ingin merasa lebih, tapi beberapa waktu belakangan ini memang sudah menyita sebagian besar hidupku. Ini saatnya untuk fokus, kembali ke track yang progresif, untuk masa depanku.

Aku cinta dengan hal itu. Tak mungkin serta merta aku tinggalkan begitu saja. Tapi dengan target yang dirasionalisasi, karena, mereka hanya punya “mau”, tapi tak ada inisiatif untuk merealisasikan. Ujung-ujungnya, aku juga yang menyelesaikannya. Aku yakin, dengan target yang rasional, aku bisa lebih menempatkan porsi untuk kepentingan pribadi lebih besar, sekaligus tidak meninggalkan pengabdian tersebut. Semoga Allah merdihoi apa yang sudah aku lakukan kemarin, dan membuka jalanku untuk hari-hari ke depan.