Halo semuanya!
Lama rasanya saya tidak menyapa kalian lewat tulisan di blog ini. Ada cerita panjang di balik keheningan ini. Beberapa waktu lalu, saya mengalami kejadian yang cukup membuat frustrasi. Ratusan tulisan saya, hasil dari berbagai pengalaman, penelitian, dan pemikiran, hilang begitu saja karena masalah teknis pada hosting blog saya.
Sebetulnya ini karena ingin efisiensi yaitu memiliki blog profesional tapi dengan budget seminimal mungkin. Karena untuk sebuah website dengan custome domain kita perlu mengeluarkan minimal dua biaya: domain dan hosting. Domain blog ini yang menggunakan .com, tentunya harus diperpanjang tiap tahun dengan biaya yang makin naik juga karena lemahnya nilai tukar rupiah. Masih ingat dulu sekali ketika awal-awal menggunakan domain .com, itu biaya langganannya per tahun sekitar 80 ribu. Saat ini sudah hampir 200 ribu. Jadi inflasi itu nyata saudara-saudara.
Lalu untuk hosting. Di provider yang saya gunakan, saat itu ada paket wordpress hosting murah yang hanya 60ribu per tahun. Sebuah opsi yang menarik karena untuk blogging sebetulnya tidak diperlukan kapasitas yang besar. Sebab mayoritas isinya hanya tulisan dan juga sedikit foto ilustrasi. Jadi prioritas saya hanya pada digital existance saja.
Namun, ada satu waktu ketika feeling bahwa saya harus backup database blog saya yang memang di kala itu sudah lama tidak update tulisan. Jujur, kebodohan saya yang sangat percaya dengan infrastruktur digital, berfikir bahwa digital lebih kekal ketimbang data yang disimpan di hardisk komputer, maka seluruh tulisan saya tidak memiliki backup dalam format Microsoft Word misalnya. Sehingga ketika saat itu saya buka blog saya, ternyata sudah server down. Saya kontak ke IDcloudhost selaku provider, mereka sarankan untuk restore karena ada kerusakan di hardware mereka. Masalahnya, mereka tidak ada backup data blog saya karena saya pakai paket yang murah. Walhasil, hilanglah semua data di blog saya dan layaknya ada bagian dari diri saya yang hilang. Seakan saya tercerabut dari sebagian hidup yang disebut masa lalu.
Kehilangan tulisan-tulisan itu memang menyakitkan. Tapi, saya tidak ingin terus terpuruk dalam kesedihan. Saya percaya, setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Mungkin ini saatnya saya memulai lembaran baru, menuliskan kisah-kisah yang lebih segar dan relevan.
Banyak hal yang telah berubah dari sejak saya aktif menulis di blog di era sebelum tahun 2020-an. Catatan-catatan di masa itu seperti saat mengikuti kegiatan Forum Indonesia Muda, training instruktur di International Awards for Young People (IAYP), mengikuti Asoka Young Changmakers, CXChange, dan masih banyak hal lainnya terkubur bersama infrastruktur digital yang failure di hosting IDCloudhost saat itu.
Kini ada hal-hal baru. Seperti karir baru saya sebagai seorang ASN sejak 2018 yang tentunya banyak yang bisa dibagi. Begitu pula dengan pengalaman meneruskan studi S2 di Australia di tahun 2022 yang belum banyak saya tulis saat itu. Termasuk pula pengalaman menjadi ayah dari dua orang anak yang tentunya banyak pelajaran parenting dan kehidupan yang bisa diperoleh. DAri mulai soal mengelola keuangan, investasi, dll.
Dari semua itu, yang terutama adalah perjalanan baru dari entitas bernama Dimaster Education. Lembaga pendidikan informal dan konsultasi pendidikan yang saya dan istri rintis untuk mengaplikasikan ilmu kita di bidang pendidikan sekaligus untuk pengabdian pada masyarakat. Akan banyak tentunya cerita dan kisah yang kami bagikan di blog official dari Dimaster Education ini dan juga hasil-hasil studi kami ke depannya.
Saya harap, tulisan-tulisan saya ke depan bisa memberikan manfaat dan inspirasi bagi banyak orang. Mari kita belajar dan tumbuh bersama!
Salam hangat,
Hai, ini merupakan sebuah komentar.
Untuk mulai memoderasi, mengedit, dan menghapus komentar, silakan kunjungi layar Komentar di dasbor.
Avatar komentator diambil dari Gravatar.