Liberalisme, baikkah itu?

oleh | Jun 4, 2025 | My Thinking | 0 Komentar

Foto di acara Kick Andy Heroes 2011 yaitu Dimas dan tim Kartunet bersama eyang Titiek Puspa

Napak tilas lagi pemikiran saya semasa berseragam putih abu-abu. Bagaimana melihat dua paham besar di kala Perang Dingin antara baik dan buruk. Kini, hal itu lebih moderat yaitu bagaimana untuk jadi pemilik modal yang mampu bermanfaat dan berdampak sosial.

 

Perang dingin atau cold war terjadi setelah usai perang dunia kedua. Perang ini didalangi oleh dua raksasa dunia pada saat itu, yaitu Amerika Serikat dan Uni Sovyet.

 

Untuk Amerika serikat, negara ini sudah terbentuk lama kira-kira lebih dari dua abad yang lalu. Negara ini pada awalnya merupakan sebuah benua baru yang belum diketahui oleh orang-orang eropa paling tidak sebelum tahun 1497 yaitu sebelum Christoper Colombus menepikan kapal layarnya di kepulauan Bahama. Christoper Colombus disebut-sebut sebagai orang yang menemukan benua Amerika. Ia ditugasi oleh Ratu Isabela dan raja Ferdinan dari Spanyol untuk menemukan jalur baru menuju ke India. Sebenarnya Colombus sendiri adalah seorang Italia yang lahir di Genoa.

 

Colombus mengambil rute menuju ke arah barat untuk menuju India yang hakikatnya ada di sebelah timur dari benua eropa. Hal ini ia lakukan karena sebelumnya sudah ada penjelajahan samudera yang dilakukan oleh Ferdinand Magelhans yang berhasil mengelilingi dunia untuk pertama kali menurut orang Eropa yang pada saat itu memang masih terbelakang sekali. Mereka selama berabad-abad didoktrin bahwa bumi itu berbentuk persegi panjang seperti meja. Jadi mereka menganggap jika mereka melakukan perjalanan yang jauh, mereka takut akan jatuh ke jurang ujung dunia. Teori tersebut disebut teori Geocentris. Jadi bumi sebagai pusat dari segala sesuatu. Tapi kemudian keluarlah teori heliocentris yang dikemukakan oleh Nicolous Copernicus seorang kebangsaan Polandia. Ia mengemukakan bahwa matahari adalah pusat dari tata surya yang kemudian bumi itu turut mengelilingi matahari sebagai salah satu bagian dari tata surya. Lalu Ia juga mengemukakan bahwa bumi itu bulat. Teorinya ini didukung oleh Galileo Galilei seorang berkebangsaan Italia yang menemukan Teropong dan membuktikan bahwa di samping bumi, terdapat planet-planet lain di tata surya ini.

Baca juga:  Bangkit dari Keterpurukan: Semangat Baru Menulis Setelah Kehilangan Ratusan Tulisan Blog

 

Kembali lagi ke Colombus, Ia melayari samudera Atlantik ke arah barat. Hal ini dilakukan karena adanya perjanjian Tordesilas. Yaitu perjanjian antara Portugal dan Spanyol bahwa daerah kekuasaan mereka adalah sebelah barat dari garis tordesilas yaitu milik Spanyol, dan sebelah timurnya milik Portugal. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap kekuasaan Tuhan, karena menusia seenaknya saja sendiri mengakui bahwa bumi ini adalah miliknya. Padahal semuanya milik Tuhan dan masyarakat pada tiap daerah masing-masing bertugas untuk mengelola dan merawatnya. Kemudian Ia mendarat di Kepulauan Bahama. Yang sebenarnya Ia belum pernah menginjakkan kakinya di benua Amerika pada waktu itu. Pada waktu itu Ia melihat ada penduduk asli di sana yang masih tidak menggunakan pakaian seperti orang-orang Eropa. Kemudian karena Ia menganggap bahwa Ia telah sampai di India, orang-orang tersebut dinamainya orang Indian. Kemudian seorang temannya yang ikut berlayar, Amerigo Fespuchi seorang wartawan asal Italia memberikan nama Amerika pada benua baru itu sesuai dengan namanya.

 

Kemudian setelah Colombus menemukan rute menuju Amerika, Ia mengumumkannya pada dunia. Lalu datanglah setelah itu bangsa-bangsa imperialis Eropa seperti Portugal, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, dan lain-lain. Untuk bangsa Inggris dan Perancis dapat mendesak penjajahan orang-orang Spanyol dan Portugal sehingga hanya di kawasan Amerika tengah dan selatan. Bangsa Eropa berdalih bahwa mereka melakukan penjajahan hanyalah untuk mendidik bangsa-bangsa yang belum beradab agar dapat pada nantinya mengelola tanahnya. Hal ini sangatlah dibuat-buat, karena misalnya saja di Astek, Maya, Inca, Mesir kuno, dan Mesopotamia sudah mengenal peradaban sejak 2000 tahun sebelum masehi yang pada saat itu bangsa Eropa masih zaman Prasejarah dan hidup di gua-gua.

Baca juga:  Tikus

 

Kemudian untuk pembagian benua Amerika yaitu sebelah utara dikuasai oleh Inggris dan Perancis. Untuk Kanada sebenarnya merupakan bagian Perancis, tapi karena mereka kalah perang pada perang tujuh tahun, Kanada menjadi kekuasaan Inggris pula. Untuk kawasan Amerika tengah yang dimulai dari Meksiko sampai ujung amerika selatan yaitu Chilli dan argentina, hampir seluruhnya dikuasai oleh penjajahan Spanyol dan hanya daerah Brazilia saja yang dikuasai oleh Portugal. Hal ini sebenarnya melanggar perjanjian Tordesilas karena daerah kekuasaan Portugal adalah di sebelah timur garis Tordesilas. Tapi entah mengapa Cabral penjelajah Portugal tersesat ke arah barat dan menemukan daratan yang sangat luas yaitu Brazilia.

 

Sekarang kita tinggalkan dulu penjajahan bangsa eropa yang menjajah dengan kejam dan rakus di daratan benua amerika. Karena tidak akan habis-habisnya membahas ketamakan dari bangsa-bangsa yang mengakunya beradab itu. Mungkin suatu saat akan kita bahas bersama di situs kita tercinta ini.

 

Untuk negara Amerika Serikat yang memiliki nama resmi The United States Of America ini, merupakan suatu negara berbentuk Federal yang menggunakan sistem Republik Presidensial. Kepala negara dan pemerintahannya merupakan sorang Presiden yang di lembaga legislatifnya terdapat Senat dan House Of Representative. Kekuasaan eksekutif terpisah dengan kekuasaan legislatif. Sehingga tidak saling keterikatan antara eksekutif dalam hal ini Presiden dengan Legislatif. Presiden hanyalah bertanggung jawab langsung dengan rakyat yang telah memilihnya. Walaupun Presiden juga memiliki hak veto terhadap peraturan yang telah dibuat oleh Legislatif.

 

Karena potensi alam dan jumlah penduduknya yang menempati posisi ketiga terbesar di dunia, AS dapat mengembangkan ekonominya secara pesat sehingga dapat menguasai perekonomian dunia.

 

Negara ini menganut idiologi liberal dalam segala aspek kehidupannya. Sehingga negara dalam hal ini hanya bertugas sebagai penjaga keamanan bagi rakyatnya dan tidak berwenang untuk mencampuri urusan rakyatnya termasuk soal agama. Mereka menganggap paham ini adalah paham yang terbaik karena menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia. Menusia diberi kebebasan yang seluas-luasnya dalam melakukan apa pun, tak ada yang bisa membatasi terhadap apa yang ingin dilakukannya termasuk aturan Tuhan.

Baca juga:  PERJUANGAN YANG PATAH, Muhammad Hatta

 

Paham liberal ini menganggap paham komunis sebagai paham yang jahat. Paham yang mengekang hak-hak individu untuk berkreasi. Oleh karena itu, pada saat perang dingin AS berusaha mati-matian dengan seluruh dana dan potensi yang dimiliki untuk menyebarkan pahamnya ini untuk kemudian membendung penyebaran paham komunis.

 

Dengan Marshall plannya, AS memberikan bantuan kepada negara-negara yang sedang dilanda peperangan atau kemiskinan. Karena menurut mereka, kemiskinan adalah ladang yang paling subur untuk berkembangannya Komunisme yang tidak mengenal kelas-kelas. Sehingga di mana ada peperangan, maka di situ ada dua negara super power tersebut. Maka sering sekali terjadi perang saudara seperti contoh antara Korea dan antara Vietnam.

 

Indonesia hampir pernah terlibat dalam kancah perang dingin dengan ditandatanganinya perjanjian Mutual Security Act. Yaitu perjanjian kerjasama keamanan atau bantuan senjata dari Amerika. Peristiwa ini terjadi pada masa Kabinet Sukiman Wiryosanjoyo (1951-1952). Ini merupakan pelanggaran terhadap politik bebas aktif yang dilakukan Indonesia dengan condong ke blok barat. Oleh karena itu parlemen langsung menjatuhkan mosi tidak percaya dan Kabinet tersebut diganti oleh Kabinet Wilopo.

 

Paham ini memang memberi kebebasan yang seluas-luasnya untuk individu agar berusaha, tapi denganya pula menimbulkan dampak negatif yang besar. Bagi golongan orang yang memiliki modal besar atau kaum kapitalis, paham tersebut akan semakin menyuburkan usaha dan modal mereka. Sehingga golongan itu akan semakin kaya. Sebaliknya bagi golongan yang tidak kuat finansialnya atau kaum buruh, akan semakin terdesak karena kaum kapitalis hanya semata-mata memeras tenaga kaum buruh dengan kesejahteraan yang sangat tidak diperhatikan. Maka penderitaan kaum buruh akan semakin tinggi dan menyebabkan lahirnya paham sosialisme.

 

 

Written by Dimas Prasetyo Muharam

Hello! My name is Dimas Prasetyo Muharam. As a visually impaired individual, I am a passionate activist for disability rights, currently serving as a civil servant and researcher. I hold a Bachelor's degree in English Literature from Universitas Indonesia and a Master of Education from Adelaide University, which I attended as an Australia Awards Scholar. In 2006, I co-founded Kartunet, an online community dedicated to empowering people with disabilities through digital literacy. Recognized as a changemaker for my work, I am deeply invested in technology for accessibility and am currently exploring how Artificial Intelligence (AI) can help build a more inclusive world for the visually impaired.

Related Posts

Tikus

Tikus

Akhir-akhir ini, rumah saya keserbu sama tikus-tikus yang sangat menyulitkan. Tikus-tikus itu adalah tikus dalam arti sebenarnya yaitu hewan pengerat yang tubuhnya kecil tapi daya hancurnya sangat besar. Pernah saking hebatnya itu makhluk kecil, mesin cuci di rumah...

baca lainnya

0 Komentar

Kirim Komentar